Indeks

Inilah penampakan Rumah Batu di Ngawi, Sekilas Tampak Seperti Candi

RI News, Ngawi  – Rumah Batu yang terletak di Dusun Bulurejo 2, Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat setempat. Banyak yang sudah mengunjungi rumah unik ini. Senin, 10 Februari 2025, rumah ini kembali menjadi sorotan.

Rumah Batu ini didirikan oleh almarhum Mbah Hartomo, atau yang lebih dikenal dengan nama Mbah Tomo atau Mbah Sarengat. Menurut keterangan putra tertua almarhum, Mbah Hartomo mulai membangun rumah ini pada awal tahun 1970-an.

Batu yang digunakan sebagai dinding rumah didapatkan dari sekitar lokasi rumah beliau. Pada masa itu, batu-batu tersebut masih cukup besar, dan dengan alat sederhana, Mbah Tomo mulai membentuknya menjadi persegi, ada yang panjang, ada pula yang pendek, disesuaikan dengan kondisi batu yang ada.

Batu-batu tersebut kemudian disusun seperti halnya pemasangan batu bata, namun tanpa menggunakan perekat atau semen. Yang membuatnya lebih menarik adalah, Mbah Tomo melakukan semua pekerjaan ini seorang diri, tanpa bantuan orang lain atau alat berat seperti derek.

Menurut penuturan Pak Sugiono, putra almarhum, sekitar tahun 1980-an, Gunung Lawu mengalami gempa bumi besar yang terjadi hingga lima kali dalam sehari. Namun, meskipun kondisi ini sangat kuat, tidak ada satu pun batu yang runtuh atau bergeser. “Memang, jika dilihat dengan mata kepala, batu-batu itu seharusnya runtuh dan amburadul, tetapi kenyataannya tidak. Semuanya tetap kokoh,” ungkapnya.

Pak Sugiono juga menceritakan bahwa pada masa itu, ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) sekitar tahun 1970-an, almarhum Mbah Tomo pernah membuat senapan angin secara mandiri, menggunakan besi seadanya dan alat tempa yang terbatas. “Itulah keahlian dan ketekunan beliau,” imbuh Pak Sugiono.

Seiring berjalannya waktu, tatanan batu rumah tersebut tetap utuh dan tidak pernah roboh. Rumah Batu ini kini menjadi salah satu objek wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Namun, setelah wabah COVID-19, jumlah pengunjung sempat berkurang.

Ketika awak media bertanya kepada Pak Sugiono apakah pengunjung dikenakan biaya, beliau dengan tegas menjawab, “Tidak ada biaya apapun, semuanya gratis.” Pak Sugiono juga menyampaikan bahwa jalan menuju Rumah Batu kini sudah cukup baik, terutama bagi anak muda yang ingin berfoto dan menikmati suasana yang sejuk.

“Silakan datang dan nikmati suasananya,” pungkas Pak Sugiono dengan rendah hati.

Exit mobile version